World

Gelombang Panas Paling Mempengaruhi Negara Berkembang, Memburuknya Ketimpangan


Gelombang Panas Paling Mempengaruhi Negara Berkembang, Memburuknya Ketimpangan

Studi ini berfokus pada dampak gelombang panas pada output ekonomi.

Salah satu implikasi yang paling jelas dari pemanasan global adalah peningkatan panas yang ekstrim, tetapi tidak jelas bagaimana gelombang panas akan mempengaruhi perekonomian. Panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan saat ini.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Kemajuan Sains, gelombang panas terkait pemanasan global telah merugikan ekonomi triliunan dolar sejak awal 1990-an, dengan negara-negara termiskin dan penghasil karbon terendah menanggung beban kerusakan ekonomi.

Menurut penelitian, hasil ekonomi yang tidak setara ini juga berkontribusi pada meningkatnya ketidaksetaraan di seluruh dunia.

“Biaya panas ekstrem dari perubahan iklim sejauh ini secara tidak proporsional ditanggung oleh negara dan wilayah yang paling tidak bertanggung jawab atas pemanasan global,” profesor Dartmouth College Justin Mankin, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan kepada AFP. “Dan itu adalah tragedi yang gila.”

“Perubahan iklim bermain di lanskap ketidaksetaraan ekonomi, dan itu bertindak untuk memperkuat ketidaksetaraan itu,” katanya.

Namun, negara-negara miskin telah kehilangan sekitar 6,7 persen dari PDB per kapita tahunan mereka, sedangkan negara-negara kaya hanya kehilangan sekitar 1,5 persen karena gelombang panas.

Penjelasan yang jelas untuk kesenjangan ini adalah bahwa negara-negara miskin sering terletak lebih dekat ke daerah tropis, di mana suhu sudah lebih hangat. Mereka memanas secara signifikan lebih selama gelombang panas.

Gelombang panas telah dimasukkan dalam model iklim dan penelitian sebelumnya di samping kejadian ekstrem lainnya yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti banjir yang lebih sering dan badai yang lebih intens, menurut penulis pertama Christopher Callahan, kandidat doktor geografi di Dartmouth. Namun menurutnya, gelombang panas memiliki karakter tersendiri. Itu terjadi lebih cepat daripada kekeringan, dan selama aktivitas manusia memicu perubahan iklim, hari-hari terpanas dalam setahun diperkirakan akan memanas jauh lebih cepat daripada suhu global rata-rata.

Temuan tersebut, menurut para peneliti, menunjukkan kebutuhan mendesak akan undang-undang dan perkembangan teknis yang melindungi orang selama hari-hari terpanas tahun ini, terutama di ekonomi terpanas dan paling rapuh di dunia.

(Dengan masukan dari Agensi)

Video Unggulan Hari Ini

Artikel ini pertama tayang di situs www.ndtv.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button