
Pelajar SMA Berpose Untuk Pemotretan Di Ukraina yang Dikoyak Perang, Foto Viral

Stanislav Senyk bermaksud untuk menangkap “kisah yang sangat penting” dari sekitar 40 lulusan senior.
Sekelompok siswa sekolah menengah di Ukraina yang dilanda perang memilih bangunan yang hancur dan kendaraan yang hancur sebagai latar belakang yang menakutkan untuk foto bersama.
Daria Kaleniuk, direktur eksekutif di Anti-Corruption Action Center di Ukraina, membagikan foto tersebut di Twitter pada hari Senin.
Wisuda di sekolah Chernigiv pic.twitter.com/fV7m5FAv1z
— Daria Kaleniuk (@dkaleniuk) 13 Juni 2022
“Wisuda di sekolah Chernigiv,” tulisnya pada keterangan foto.
Menurut Reuters, fotografer yang mengambil foto tersebut adalah Stanislav Senyk. Pria berusia 25 tahun itu mengatakan kepada kantor berita bahwa setelah mengalami trauma perang secara langsung, ia bermaksud untuk menangkap “kisah yang sangat penting” dari sekitar 40 lulusan senior dari sekolah.
“Dan saya yakin sangat penting untuk mengabadikannya dalam ingatan,” katanya seperti dikutip New York Post. “Dan 10-15 tahun dari sekarang, ketika mereka memiliki anak sendiri, mereka dapat menunjukkan foto-foto itu kepada mereka,” lanjut outlet tersebut.
Ada total 13 siswa dalam foto viral tersebut. Dengan latar belakang bangunan yang rusak dan hancur, para siswa dapat terlihat percaya diri dan tak kenal takut dari wajah mereka.
Postingan tersebut telah menerima lebih dari 67.000 suka di Twitter dan lebih dari 10.000 orang telah me-retweet-nya.
Pengguna dari luar dunia memberikan reaksi di kolom komentar postingan tersebut.
Seorang pengguna berkata, “Hati hancur tapi menantang. Semoga berhasil anak-anak.”
Yang lain menulis, “Foto-foto yang mereka ambil di sekolah mereka yang dibom (prom, kelulusan) adalah pengingat yang kuat tentang apa yang telah mereka hilangkan. Saya melihat pertarungan di arena olahraga dan diingatkan bahwa bahkan ketika mereka mengalahkan Rusia. serangan, mereka sering harus menghancurkan bangunan mereka sendiri.”
Sementara itu, pasukan Rusia dan sekutu separatis mereka melakukan serangan besar di wilayah Donbas timur Ukraina, dengan pertempuran sengit terjadi di kota Severodonetsk.
Tentara Ukraina mengklaim telah membunuh banyak komandan militer Rusia sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, tetapi jumlah pastinya tidak diketahui karena Rusia tetap diam tentang kerugiannya.
Artikel ini pertama tayang di situs www.ndtv.com